Kamis, 15 Maret 2012

DESA SAWARNA, BANTEN
Pada suatu hari, saudara saya mengajak untuk berlibur ke tempat wisata, bergegaslah saya untuk ikut. Kamis subuh saya mempersiapkan diri untuk prepare keperluan saya nanti di sana, tepatnya di banten desa sawarna, kecamatan bayah, kabupaten lebak, jalur transportasi belum untuk kesana belum dikatakan sempurna, saya berpergian dengan mobil pribadi milik saudara saya.
Jalan di daerah banten masih berlubang-lubang dan sebelum masuk ke daerah desa, jalan kesana juga masih berkelok-kelok seperti daerah puncak, sehingga menyulitkan bagi para pengendara, disana sepanjang jalan 40 kilometer banyak sekali pantai dan banyak wisatawan yang datang berkunjung ke tempat-tempat pantai lainnya, karena pada waktu itu sedang liburan panjang sehingga wisatawan banyak untuk berwisata dan juga sekitar pantai-pantai dilihat dari jalan saja sudah kotor, banyak sampah dan airnya kelihatan kotor, sesudah sampai di desa sawarna, kami mencari penginapan, atau tempat sementara dan orang desa sawarna menyebut dengan homestay.
Kami mencari penginapan yang dekat dengan pantai supaya jarak dari parkiran mobil tidak jauh dari pantai, namun mobil yang kami parkir pun menumpang di teras penginapan untuk menitipkan mobil, sedangkan tempat yang kami masih berjalan kira-kira 100m, melewati jembatan gantung kecil, dan kira-kira 50m, ada sawah kecil pula untuk pertanian masyarakat desa sawarna, sesudah sampai tempat kami menemukan penginapan yang sebelumnya sudah berkomunikasi dengan salah satu masyarakat, saudara saya menemukan tempat wisata ini dari internet dan berkomunikasi dengan salah satu masyarakat setempat.


Tempat penginapan sederhana dengan rumah dari kayu-kayu rotan ada 2 sekat rumah, masing-masing berukuran kecil, untuk tidur dan kamar mandi, kira-kira dari rumah itu cukup murah antara 500ribu-1,5juta, kalau tidak salah, soalnya sedikit lupa, lengkap dengan makan malam, makan siang sudah disiapkan oleh pemilik penginapan, dan kami pun menyantap makanan yang sudah disajikan untuk makan siang, sesudah selesai.
Berhubung tempat penginapan kami sama sepert gambar ini, karena saya tidak ada dokumentasi tentang foto sehingga menggugah di internet saja gambar





Kami pun diam sejenak, saudara saya mengajak untuk melihat pantai di desa sawarna, berjalan 50m dari tempat penginapan, sejuk dan indahnya pantai, tapi karena masih siang terlihat gersang dan panas yang menyengat, tapi karena di sekitar pantai jadi ada hembusan angin yang tiada henti berhembusan, di desa sawarna tempatnya bersih, tidak banyak sampah, air nya dilihat dari kejauhan masih terlihat jernih, karena tempat ini sepi dan belum ada yang banyak tahu tentang desa sawarna, tetapi ada turis yang berjemur di dekat pantai dan ada yang duduk di sekitar warung kecil sambil berbincang-bincang dan menunggu ombak untuk berselancar, warung kecil itu menyediakan kelapa ijo, mie rebus, saya yang duduk di balle bersama saudara saya sambil memesan kelapa ijo, hari sudah sore, sebenarnya saya ingin berkeliling sebentar, namun ditunda karena hari sudah sore dan kami pun kembali ke penginapan.






Hari sudah malam kami pun malam siap-siap untuk makan malam, suasana malam sepi dan tenang, udaranya juga tidak jauh berbeda dengan daerah Jakarta, selesai makan kami pun bergadang sampai malam jam 23.00 malam bermain kartu, kami pun tidur jam 24.00 malam, karena kami pagi-pagi ingin berkeliling di sekitar pantai dan mencari sebuah karang yang menjulang tinggi ada 2 disebut juga dengan tanjung layar dan melihat matahari terbit. Pagi pun tiba kami ternyata bangun jam 07.30, tapi om saya yang sudah bangun dari pagi shubuh sudah jalan untuk berkeliling di sekitar pantai, dan melihat tanjung layar, tapi kami pun baru bangun, akhirnya jam 08.30 pagi saya baru jalan, sehingga tidak sempat melihat matahari terbit tapi masih terlihat sedikit saja dari pantai, kami pun diam sejenak di dekat pantai, dan menuju ke tanjung layar itu kira-kira 50m, sesudah sampai di pinggir-pinggir pantai masih berupa karang, sekitar 20m masih dikelilingi karang, ada dua karang yang tadi saya sebutkan yaitu tanjung layar tersebut dan berfoto bersama-sama dengan saudara saya, desiran ombak di sekitar karang tinggi itu ada karang-karang kecil, disertai dengan desiran ombak yang memukul karang, lali percikan ombak itu memecah setelah memukul karang itu, tempat ini sepi pengunjung, kebayakan dari warga sekitar dan turis mancanegara yang datang ke tempat ini untuk berselancar.







Pukul 10.30, kami pun kembali ke pantai yang tidak berkarang, saudara saya pun punya usul untuk berenang di pantai, saat itu ombak sudah tenang kami pin bisa berenang sambil menerjang ombak dan melihat turis yang menyapa kami bersama anak-anaknya yang kembali ke penginapan, hari sudah siang kami pun makan siang lalu beres-beres untuk persiapan kami pulang ke rumah, tepatnya jam 02.00 siang kami pulang, ketika hendak pulang di jalan ada halangan sedikit di jalan, ada mobil di sebuah tanjakan berhenti, karena tidak kuat menanjak karena di jalan yang menanjak itu ada lubang, dan sebuah batu-batuan, mobil kami pun mencoba untuk menanjak jalan itu, tapi tetap saja, tertahan dengan batu, mencoba tapi tetap saja tidak kuat karena tanjakan yang curam itu, sehingga kami putar arah untuk mencari jalan arah lain, sebenarnya jalan yang kita lewati tidak memakan waktu banyak, namun jalan yang rusak menyulitkan para pengendara, sehingga kami pun memakan waktu dua kali untuk putar arah ke arah lain, kami pun tiba di rumah malam karena macet.
Itulah perjalanan wisata yang bisa didokumentasikan oleh saya, saya tidak dapat mendokumentasikan dengan foto-foto dari saya, karena belum ada berkas, sehingga melalui internet.

Sumber gambar :
http://berwisata.blogdetik.com/files/2010/09/tg-layar-3.jpg
http://jakarta.urbanesia.com/img
http://bikerpintar.com/Image/view_152111188_source_660x502.html
http://www.indotravelers.com/banten/images/surfing.jpg
http://lembaranpung.wordpress.com
Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali.
Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukkan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu, dimana pertunjukkan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.
Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukkan yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana saat pertunjukkan yang ditonton hanyalah bayangannya saja, yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit.
Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.
Pun ketika misionaris Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto SJ pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber cerita berasal dari Alkitab.
Saya akan menjelaskan salah satu tokoh yang diambil dari kisah dewa-dewi wayang , dewa dalam dunia pewayangan merupakan dewa yang muncul dalam mitologi agama Hindu di India, dan diadpasi dalam budaya jawa.





Etimologi
Penjelasan tradisional menyatakan bahwa kata Viṣṇu berasal dari Bahasa Sanskerta, akar katanya viÅ›, (yang berarti "menempati", "memasuki", juga berarti "mengisi" — menurut Regweda), dan mendapat akhiran nu. Kata Wisnu kira-kira diartikan: "Sesuatu yang menempati segalanya". Pengamat Weda, Yaska, dalam kitab Nirukta, mendefinisikan Wisnu sebagai vishnu vishateh ("sesuatu yang memasuki segalanya"), dan yad vishito bhavati tad vishnurbhavati (yang mana sesuatu yang tidak terikat dari belenggu itu adalah Wisnu).
Adi Shankara dalam pendapatnya tentang Wisnu Sahasranama, mengambil kesimpulan dari akar kata tersebut, dan mengartikannya: "yang hadir dimana pun" ("sebagaimana Ia menempati segalanya, vevesti, maka Ia disebut Visnu"). Adi Shankara menyatakan: "kekuatan dari Yang Mahakuasa telah memasuki seluruh alam semesta." Akar kata ViÅ› berarti 'masuk ke dalam.'
Mengenai akhiran –nu, Manfred Mayrhofer berpendapat bahwa bunyinya mirip dengan kata jiṣṇu' ("kejayaan"). Mayrhofer juga berpendapat kata tersebut merujuk pada sebuah kata Indo-Iranian *viÅ¡nu, dan kini telah digantikan dengan kata raÅ¡nu dalam kepercayaan Zoroaster di Iran.
Akar kata viś juga dihubungkan dengan viśva ("segala"). Pendapat berbeda-beda mengenai penggalan suku kata "Wisnu" misalnya: vi-ṣṇu ("mematahkan punggung"), vi-ṣ-ṇu ("memandang ke segala penjuru") dan viṣ-ṇu ("aktif"). Penggalan suku kata dan arti yang berbeda-beda terjadi karena kata Wisnu dianggap tidak memiliki suku kata yang konsisten.


Versi pewayangan Jawa




Wisnu dalam bentuk wayang gaya Surakarta.
Dalam pementasan wayang Jawa, Wisnu sering disebut dengan gelar Sanghyang Batara Wisnu. Menurut versi ini, Wisnu adalah putra kelima Batara Guru dan Batari Uma. Ia merupakan putra yang paling sakti di antara semua putra Batara Guru.
Menurut mitologi Jawa, Wisnu pertama kali turun ke dunia menjelma menjadi raja bergelar Srimaharaja Suman. Negaranya bernama Medangpura, terletak di wilayah Jawa Tengah sekarang. Ia kemudian berganti nama menjadi Sri Maharaja Matsyapati, merajai semua jenis binatang air.
Selain itu Wisnu juga menitis atau terlahir sebagai manusia. Titisan Wisnu menurut pewayangan antara lain,
1. Srimaharaja Kanwa.
2. Resi Wisnungkara
3. Prabu Jayabaya
4. Prabu Ken arok
Saya mendeskripsikan tentang wayang dari dewa wishnu, karena masa lalu lebih kental dengan adat hindunnya lalu dipadukan dengan adat jawa sehingga terasa begitu kental dengan masa hindu di zaman hindu, dan juga dewa wishnu merupakan pemelihara dan juga sebagai pelindung alam semesta, sehingga waktu zaman hindu masuk ke Indonesia dewa wishnu sangat terkenal, sehingga masyarakat jawa, dan keturunannya masih banyak lagi lalu di popularkan ke adat jawa. Dewa wishnu juga sangat popular dan terkenal pada zaman hindu

sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Wisnu.

Aditya Christianto
2EA04
10210188

Kamis, 01 Maret 2012


Hak Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran



6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
8. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan selama 12 tahun.
10. Setiap warga negara berhak untuk mengikuti kegiatan sosial.
11. Setiap warga negara berkomunikasi melewati media maupun tulisan lisan yang tidak mengandung SARA.
12. Warga negara mendapat hak asasi manusia yang telah diakui oleh seluruh dunia.
Sumber : http://syadiashare.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

Nama : Aditya Christianto
Kelas : 2ea04
NPM : 10210188



Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.
Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.

Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk ikut dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia dan semua orang sama dimata hukum.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
6. Setiap warga negara ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling.)
7. Setiap warga negara ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.
8. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn.
9. Sebagai warga negara wajib memiliki Kartu Tanda Pengenal Penduduk.
10. Sebagai warga negara wajib ikut memberantas korupsi.
11. Sebagai warga negara memiliki jiwa patriotisme.

sumber : http://syadiashare.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html

Nama: Aditya Christianto
Kelas : 2EA04
NPM : 10210188

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget

Pages

Total Tayangan Halaman

Gunadarma University

Gunadarma University
Home Site Gunadarma

Blogger news

Rraka-Melupakanmu

ADITYA CHRISTIANTO

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Popular Posts